Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 06:39:53【Sehat】980 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka berkunjung ke Pabrik Gula (PG) Gempolkrep di Kab

Perjuangan kita bukan hanya untuk swasembada gula tapi juga Save Molases Nasional. Mari kita dukung Presiden Prabowo yang sangat memperhatikan keberlangsungan industri gula Indonesia,
Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendorong kemandirian industri gula nasional dari hulu ke hilir demi mewujudkan swasembada gula serta Save Molases Nasional.
"Perjuangan kita bukan hanya untuk swasembada gula tapi juga Save Molases Nasional. Mari kita dukung Presiden Prabowo yang sangat memperhatikan keberlangsungan industri gula Indonesia," kata Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka di Surabaya, Senin.
Save Molases Nasional sendiri merupakan sebuah target baru pemerintah Indonesia untuk mengamankan dan mengoptimalkan pemanfaatan molases atau tetes tebu secara nasional khususnya dalam konteks industri gula dan ketahanan pangan.
Menurut Rieke, langkah pemerintah sudah cepat dalam merespons persoalan penyerapan gula petani yang sebelumnya terdapat sekitar 100 ribu ton gula petani yang belum terserap.
Baca juga: ESDM gandeng industri singkong hingga tebu genjot produksi etanol
Persoalan itu, kata dia, telah teratasi melalui koordinasi lintas kementerian serta DPR RI dan dukungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Bahkan pimpinan Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto akhirnya berkomunikasi dengan berbagai pihak hingga keluar anggaran dari kas negara sebanyak Rp1,5 triliun.
Anggaran tersebut digunakan untuk menugaskan dua pabrik gula BUMN yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) untuk menyerap gula petani yang belum tertampung.
Ngak hanya itu, upaya diperkuat dengan kebijakan pemerintah yang telah menghapus Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen terhadap penjualan gula petani sehingga meningkatkan daya saing dan menunjukkan keberpihakan terhadap produksi dalam negeri.
Baca juga: SGN: Harga gula Rp14.500 per kilogram jaga keberlanjutan petani tebu
Selain menyoroti aspek hilir gula, Rieke juga menegaskan pentingnya pengembangan produk turunan tebu salah satunya molases atau tetes tebu yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Ia menyebutkan, molases berpotensi menjadi bahan baku penting bagi industri makanan, farmasi, kosmetik, dan energi baru terbarukan khususnya etanol.
“Karena pada 2027 kita akan menuju program E10,” kata Rieke.
Baca juga: Komisi VI DPR dan SGN pantau kesiapan industri bioenergi di Mojokerto
Suka(2)
Artikel Terkait
- Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
- Rangkaian alergi bisa berkembang dipicu faktor eksternal
- Mendag: Transaksi TEI 2025 capai 22,8 miliar dolar AS
- BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP
- Stafsus: MBG
- Kontribusi Polri dalam setahun pemerintahan Prabowo
- JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta
- Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS
- KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT
- Dinkes Pamekasan ambil sampel makanan selidiki kasus keracunan siswa
Resep Populer
Rekomendasi

Rekomendasi tanaman hias daun lebar yang bikin rumah lebih hidup

Apindo soroti sektor riil dalam negeri yang masih belum optimal

Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat

SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel

Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit

JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta

Produk olahan rempah Indonesia dilirik pasar Timur Tengah dan Afrika

Prabowo: 36,7 juta penerima manfaat MBG dengan porsi capai 1,4 miliar